Melukis

Melukis
Perjalanan Spritual Untuk Negri

Selasa, 06 Desember 2011

Model Desain Instruksional

MODEL DESAIN INSTRUKSIONAL 

Pengertian Desain Instruksional.
Pengembangan instruksional adalah cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Hasil akhir dari pengembangan instruksional ialah suatu sistem instruksional, yaitu materi dan strategi belajar mengajar yang dikembangkan secara empiris dan konsisten telah dapat mencapai tujuan instruksional tertentu.

Pengembangan instruksional ini terdiri dari seperangkat kegiatan yang meliputi perencanaan, pengembangan, dan evaluasi terhadap sistem instruksional yang sedang dikembangkan tersebut sehingga, setelah mengalami beberapa kali revisi, sistem instruksional tersebut dapat memuaskan hati pengembangnya.
Pengembangan instruksional adalah teknik pengelolaan dalam mencari pemecahan masalah-masalah instruksional atau, setidak-tidaknya, dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar yang ada untuk memperbaiki pendidikan.

Desain Instruksional sebuah upaya untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan sistem Instruksional. Pendekatan sistem dalam Instruksional lebih produktif untuk semua tujuan Instruksional di mana setiap komponen bekerja dan berfungsi untuk mencapai tujuan Instruksional. Komponen seperti instruktur, peserta didik, materi, kegiatan Instruksional, sistem penyajian materi, dan kinerja lingkungan belajar saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mewujudkan hasil Instruksional pebelajar yang dikehendaki.


Model Pengembangan Sistem Pengajaran dalam Teknologi Pendidikan
1.      1. Model PSSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
PSSI merupakan perwujudan dari penerapan pendekatan ke dalam sistem pendidikan, yaitu sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan tersebut adalah:
  • Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK) yaitu rumusan yang jelas tentang kemampuan yang diharapkan, dimiliki oleh peserta didik setelah selesai mengikuti suatu program pengajaran.
  • Mengembangkan alat evaluasi, fungsinya untuk menilai sampai dimana peserta didik telah menguasai kemampuan-kemampuan yang telah dirumuskan dalam tujuan instruksional
  • Menetapkan kegiatan belajar dan materi pelajaran
  • Merencanakan program kegiatan belajar mengajar
  • Melaksanakan program belajar mengajar
2.     2.Model Jerold E Kemp, model ini merupakan sistem pengajaran yang sederhana yang mana dibagi menjadi delapan langkah yaitu:
  • Menentukan tujuan instruksional umum (TIU), yaitu tujuan yang ingin dicapai untuk masing-masing pokok bahasan
  • Menganalisis karakteristik peserta didik
  • Menentukan tujuan instruksional khusus (TIK)
  • Menentukan materi pelajaran sesuai dengan TIK yang telah dirumuskan
  • Menetapkan pengajaran awal
  • Menentukan strategi belajar mengajar dan sumber belajar yang sesuai dengan TIK yaitu: Efisiennsi, Efektifitas, Ekonomis, dan Praktis
  • Mengkoorsinasi sarana penunjang yang meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu, dan tenaga
  • Mengadakan evaluasi untuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara keseluruhan
3.    3. Model pengembangan Briggs 
model ini berorientasi pada rancangan sistem dengan sasaran guru yang bekerja sebagai perancang kegiatan instruksional maupun tim pengembangan yang anggotanya meliputi guru, administrator, ahli bidan studi, ahli evaluasi, ahli media, dan perancangan instruksional. Adapun langkah-langkahnya dirumuskan dalam tiga pertanyaan, yaitu;
  •  Mau kemana? meliputi:
- Identifikasi masalah atau tujuan
- Rumusan tujuan dalam perilaku belajar
- Penyusunan materi atau silabus
- Analisis tujuan
  •  Dengan apa? meliputi:
- Analisis tujuan
- Jenjang belajar dan strategi instruksional
- Rancangan instruksional (guru)
- Strategi instruskional (tim pengembangan instruksional)
  • Bilamana sampai tujuan? Meliputi:
- Penyusunan tes
- Evaluasi formatif
- Evaluasi sumatif
4.    4. Model Gerlach dan Ely
ujuannya sebagai pedoman perencanaan mengajar dengan menggunakan sepuluh langlkah yang terdapat dalam proses belajar mengajar:
  • Merumuskan tujuan
  •  Menentukan isi materi
  • Menentukan kemampuan awal peserta didik
  • Mementukan teknik dan strategi
  • Pengelompokan belajar
  • Menentukan pembagian waktu
  • Menentukan ruang
  • Memilih media instruksional yang sesuai
  • Mengevaluasi hasil belajar
  • Menganalisis umpan balik untuk penyempurnaan/perbaikan tujuan pengajaran yang mencakup keseluruhan (feed back)
5.   5. Model Bella H. Banathy , model ini ditujukaan bagi para pengembang sistem instruksional yang langkah-langkahnya sebagai berikut:
  • Merumuskan tujuan khusus (TIK), yang menyatakan mengenai kemampuan yang diharapkan dari siswa
  • Mengembangkan tes
  • Menganalisis kegiatan belajar
  •  Mendesain sistem instruksional
  • Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil
  • Mengajukan perbaikan
9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar