Pengembangan sistem instruksional atau perancangan instruksional adalah "suatu. proses menentukan dan menciptakan situasi dari kondisi tertentu yang menyebabkan siswa dapat berinteraksi sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan di dalam tingkah lakunya. Pengembangan sistem instruksional lebih lanjut meliputi proses "monitoring" interaksi siswa dengan situasi dan pengalaman belajar, agar para penyusun disain instruksional dapat menilai efektifitas suatu disain. Pengembangan sistem instruksional senantiasa didasarkan atas pengalaman empiris, dan prinsip-prinsip yang telah teruji kebenarannya, dalam arti telah ditentukan berdasar prosedur yang sistematis, pengamatan yang tepat, dan percobaan yang terkontrol. Hal ini berbeda dengan metode atau cara mengajar yang diperoleh secara tradisional dan dikembangkan melalui pengalaman semata-mata,
Apakah yang dikerjakan oleh para pengembang sistem dan disain instruksional ? Kegiatan pokok bagi para pengembang sistem dan disain instruksional meliputi:
1. Menentukan hasil belajar dalam arti prestasi siswa yang bisa diamati dan diukur (learning outcomes).
2. Identifikasi karakteristik siswa yang akan belajar.
3. Berdasar 1 dan 2 tersebut, memilih dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar bagi para siswa.
4. Menentukan media untuk kegiatan tersebut.
5. Menentukan situasi dan kondisi, dalam mana responsi siswa akan diamati dan dipandang sebagai salah satu contoh dari tingkah laku yang diharapkan.
6. Menentukan kriteria, seberapa prestasi siswa telah dianggap cukup.
7. Memilih metode yang tepat untuk menilai kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan tingkah laku seperti tersebut pada angka 1.
8. Menentukan metode untuk memonitor responsi siswa- sewaktu
9. berada dalam proses pengajaran dan sewaktu dievaluasi.
10. Mengadakan perbaikan yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar bila ternyata responsi siswa tidak sesuai dengan hasil yang telah ditentukan.
Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.
Prinsip desain instruksional yang berhubungan dengan penggunaan teori belajar antara lain :
- untuk memahami proses belajar
- mengetahui kondisi dan faktor yang mempengaruhi proses belajar
- prediksi yang akurat tentang hasil yang diharapkan
- meningkatkan performa sebagai pengajar yang efektif.
- Respon-respon baru diulang sebagai akibat dari respon
- perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga dibawah pengaruh kondisi atau
- tanda-tanda yang terdapat di lingkungan peserta didik
- Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyengkan.
- Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain
- Belajar menggeneralisasi dan membedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks
- Status mental peserta didik untuk menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan ketakutan peserta didik selama belajar
- Kegiatan belajar yang dibagikan menjadi langkah kecil dan disertai umpan balik
- Kebutuhanmemecahmateri belajar yangkompleks
- Keterampilan tingkat tinggi sepertiketerampilan memecahkan masalah
- Belajar cenderungmenjadi cepat dan efisien serta menyenangkan bila peserta didikdiberi informasi bahwa peserta didikenjadi lebihampu dalam keterampilan memecahkan masalah
- Perkembangan dan kecepatan belajar peserta didik bervariasi
- Dengan persiapan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar